Rabu, 06 Maret 2013

Halaman 0003 Teruntuk lelaki pendamping hidupku



Sengaja mulai memberanikan diri mempublish tulisan lamaku yang satu ini, tujuan utamanya agar para pembaca yang kesasar mendapat inspirasi dan terus bermimpi juga menulis, selebihnya yups ...kembali mengisi tujuan halaman ini dibuat menuju 1000 halaman, memang baru halaman 3 tapi suatu saat pastilah suatu saat akan sampai juga pada halaman yang 1000... 

tulisanku ini muncul idenya disaat aku sedang benar-benar merindukan sesosok pendamping hidup tapi aku tidak pernah tau siapa yang mesti aku rindukan, sebab wajah dan bagaimana orangnya tidak dapat aku banyangkan, namun yang jelas aku benar-benar tengah rindu-rindunya mungkin itu rindu buta kale ya... tapi nyatanya rindu pun dapat kita jadikan doa, tentulah Allah Maha yang tidak tidur... Dia tau apa yang dibutuhkan oleh hambaNya. Alhamdulillah ... Segala sesuatunya memang telah Allah atur sehingga Indah pada Waktunya


Teruntuk lelaki pendamping hidupku, suatu saat ketika kau melangkahkan kakimu keluar dari syurga kita, mencari nafkah, berdakwah dan belajar demi Allah dan rasulnya, demi para umat islam demi aku dan jundi-jundi kita, maka saat itu kau ku anggap tengah berjihad, dan jika kau kembali maka kau akan kusambut bagaikan seorang pemenang dari sebuah perperangan sedangkan jika kau tiada kembali maka bagiku kau adalah syahidku. Tak akan aku titipkan cintaku padamu namun aku akan selalu menititpkan doaku serta cintaku pada Rabbku sebab atas kehendakNya kita bertemu dan jikalau Dia berkehendak maka Dia jugalah yang akan pisahkan kita.
Teruntuk suami yang aku hormati dan cintai karena Allah, walau waktu akan tersita untuk orang banyak, hingga berkuranglah waktumu bersamaku, sungguh aku selalu akan merelakanya, sebab bagiku dengan mendampingimu saja adalah anugerah terbesar dalam hidupku yang telah Allah ridhoi untukku. Aku dan jundi-jundi kita akan selalu menantikan kedatanganmu dengan sebuah dekapan selamat datang agar luruh lah semua letihmu kala itu.

Teruntuk seorang laki-laki imamku, sahabatku, kekasiku. Janganlah pernah memanjakanku sebab aku tidak pernah butuh kau manjakan tapi dukunglah biarkan aku mandiri karena pada  setiap langkahku demi penghambaanku pada Rabbku, janganlah pernah berkata kasar padaku sebab aku sangatlah tidak suka mendengar kata-kata seperti itu melucur dari bibirmu, bertutur baiklah padaku agar aku semakin mencintaimu,  jadilah kita rekan yang baik saling melengkapi dan menutupi setiap kekurangan dan kelebihan, bersama kita mendidik generasi kita, bersama kita membesarkan dan melepasnya kelak. Mari bersama tinggalkan jejak-jejak pada dunia fana, hingga waktunya tiba kita berpisah sejenak demi sebuah pertemuan yang lebih indah dari ini.

Teruntuk seseorang yang aku tidak pernah tahu siapa dirimu dan kapankah kedatanganmu
Aku persembahkan tulisan ini, doaku selalu untukmu, agar Allah selalu melindungimu sebagaimana Dia melindungiku, agar Allah menunjukimu seperti Dia menunjuki aku, Agar Allah selalu memudahkan jalanmu dan begitu juga aku, kelak kita bersatu maka cinta padaNya adalah Cinta yang satu.(diakhir tahun 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar